-->

Baca Juga Artikel Lainnya

  • Inilah kantor Walikota Parepare yang terletak di Jl. Mana Die, Kulupai Bach.
  • Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe memimpin ucapara peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa, Rabu, 11 Desember  di Monumen Korban 40 Ribu, Jalan Masjid Raya Parepare..
  • Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe memimpin pembersihan Pasar Senggol Parepare, Jumat, 14 Desember.
  • Inilah salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat setempat bahkan dari luar daerah.
start next prev end

Minggu, 15 Desember 2013

Pimpin Peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa



PAREPARE – Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe memimpin ucapara peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa, Rabu, 11 Desember  di Monumen Korban 40 Ribu, Jalan Masjid Raya Parepare.

Upacara ini juga dihadiri Wakil Wali Kota, HA Faisal Andi Sapada,  Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Parepare,  pimpinan instansi vertikal dan dan anggota veteran.

Dalam sambutannya, Taufan mengatakan, peritiwa korban 40.000 Ribu jiwa yang tejadi antara tahun 1946-1947, merupakan noda hitam dalam sejarah dan tragedi kemanusiaan Sulawesi Selatan.

Peristiwa yang dilakukan Kapten Raymond Pierre Westerling beserta pasukannya, dibantu tentara Partikelir yang dinamakannya Angkatan Darat Ratu Adil Republik Indonesia Serikat tersebut, telah menorehkan sejarah kelam dalam perjalanan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sulsel.

“Pada hari ini, dengan semangat keperian dan optimisme akan hari esok yang lebih baik, kita kembali memperingati peristiwa atau tragedi kemanusian tersebut. Tentu, dengan perjalanan panjang yang telah mewarnai perjalanan kita sebagai bangsa, maka sudah pada tempatnya apabila kita  semua dapat melakukan perenungan  sejenak, dan selanjutnya dapat memetik hikmah dan nilai-nilai kejuangan yang terkandung di dalam peristiwa tersebut,” katanya.

Taufan minta masyarakat Parepare yang menjadikan peristiwa korban 40 ribu jiwa sebagai injeksi semangat dan kekuatan moral dalam menatap ke depan dengan penuh optimisme untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.

Optimisme seperti ini kata Taufan diperlukan untuk merangkai tekad juang generasi masa kini, demi terbangunnya suatu kekuatan untuk mewujudkan hari depan, utamanya bagi putra putri terbaik bangsa yang telah menjadi korban 40.000 jiwa 67 tahun silam.

Upacara tersebut ditutup dengan pembacaan doa bersama dan dilanjutkan dengan kegiatan tabur bunga di Makan Pahlawan Kusuma dan makan pahlawan Abunuangnge.

0 komentar:

Posting Komentar

=================================
- Berkomentarlah Yang Sopan
- Tidak Diperkenankan Memasukan Link Aktif Pada Isi Komentar
- Berkomentarlah Sesuai Dengan Content
=================================
Terima Kasih atas Kunjungan Anda.... ^_^